Hari keempat di Makassar, IS nyusul gue. Sekitar jam 8.30 dia nyamperin gue ke hotel. He took the earliest flight from Palu. He came while i and mbak Heppy were having breakfast. Palu - Makassar just wasted 1 hour flight only. :)
Setelah kangen-kangenan bentar (ciyeeee...), akhirnya kami memutuskan agenda kami hari ini adalah ke Taman Nasional Bantimurung di Kabupaten Maros. Sekitar jam setengah 10 kami berangkat naik taksi ke arah bandara. Lalu turun gak jauh dari pintu tol bandara. Argonya saat itu sekitar 85ribu rupiah. Hmm, emang agak mahal sih. Kami pilih naik taksi dulu supaya lebih cepat sampai karena bisa lewat tol. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkot. Untuk sampai ke Bantimurung, kami hatus 2x naik angkot. Ongkosnya kalo gak salah 5000 rupiah perorang.
Sampai di Bantimurung sekitar jam 11 siang lebih. Karena waktu itu hari Jumat, maka sebelum bertualang kami mampir ke masjid dulu supaya IS bisa menunaikan ibadah solat Jumat. Secara itu masih jam 11 lewat ya bok, mesjidnya pun masih sepi. Mumpung masih sepi, yuk kita foto-foto narsis dulu...
Selesai jumatan, kami jalan kaki menuju Bantimurung. Cuaca saat itu teriiiiiiik banget. Kaki gue sampe gosong kepanasan. Tips buat yang mau main kesana, saran gue mending pake kaos kaki deh biar kakinya gak belang... Selain itu harus bawa minuman yang cukup yah. Kalo perlu pake topi atau bawa payung, kayak gue.
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung memiliki berbagai keunikan, yaitu: karst, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Bantimurung oleh Alfred Russel Wallace dijuluki sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Taman Nasional ini merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang menyuguhkan wisata alam berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat beragam spesies (termasuk kupu-kupu)
Taman Nasional ini memang menonjolkan kupu-kupu sebagai daya tarik utamanya. Di tempat ini sedikitnya ada 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 7/1999. Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides Helena Linne, Troides Hypolitus Cramer, Troides Haliphron Boisduval, Papilo Adamantius, dan Cethosia Myrana. Antara tahun 1856-1857, Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan tersebut untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu. Wallace menyatakan Bantimurung merupakan The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Menurutnya di lokasi tersebut terdapat sedikitnya 250 spesies kupu-kupu.
Pintu Masuk |
Pedagang souvenir di sepanjang jalan menuju pintu masuk |
Narsis lagi aahh... |
Setelah pintu masuk... |
Kolam untuk bocah-bocah.. |
Can you believe? Ini mushola loooh.. |
Selain air terjun dan kupu-kupu, di sana juga ada Gua Batu dan Gua Mimpi. Lagi-lagi gue gak kesana karena gue takut sama wisata gua kayak gitu. Hehehe
Ya ampuuun, itu jidat gueeee.. >.< |
Selesai mengeksplorasi Bantimurung, kami memutuskan untuk pulang kembali ke hotel. Dari Bantimurung kami naik angkot sampai dekat Bandara (5000 rupiah). Pulangnya kami tidak perlu 2x naik angkot, alhamdulillah kami nemu angkot yang langsung. Lalu dilanjutkan dengan taksi untuk kembali ke kota Makassar.
Malamnya, we did a regular date such as dinner, watching in a cinema, and bookstore shopping. Yap, enaknya nginep di hotel yang deket banget sama mall ya ini, gampang mau ngapa-ngapain. B-)
Untuk makan malam, kami makan Sop Saudara Hj. Lian di Panakkukang Square atas rekomendasi Mbak Vita, temen gue di Makassar. Rasanya enak, anget- anget seger gitu. Secara gue penggemar masakan berkuah, sop ini cocok banget di lidah gue. Enaaak!
Abis makan kita mampir ke Gramedia Mall Panakkukang untuk beli titipan temennya IS dan beli novel Inheritance. Dating in a bookstore is our favorite one! Oya, kita juga gak lupa beli titipan Breadtalk untuk Mbak Heppy yang setia nungguin kita di hotel. Heuheuheu, abis Mbak Heppy diajakin ga mau sih... ;-)
Kencan gue dan IS hari itu ditutup dengan nonton film Brave. Film animasi yang lagi-lagi menurut gue keren banget. Bikin gue kangen emak di Bandung..
Oke, segini dulu cerita hari ke empat. Hari kelima besok, gue dan IS jalan-jalan ke Fort Rotterdam dan sekitarnya.. Wait for the next post yaaa!!
Salam hore,
Tiari