Daisypath Anniversary tickers
Showing posts with label Belitong. Show all posts
Showing posts with label Belitong. Show all posts

Tuesday, September 23, 2014

Belitong Trip Day 3 : Danau Kaolin, Before Airport

Hari terakhir di Belitong (19 Maret 2014)

Pagi-pagi waktu bangun tidur, badan saya sakit semua. Pegel-pegel dimana-mana. Haduuuh cupu banget ya, baru mainan air seharian aja pegelnya sampe kayak gitu. Flight kami hari masih nanti sore, jam 15.30. Akhirnya pagi itu gue putuskan untuk spa dulu di  tempat spanya Aston Belitong Hotel. Setelah spa, rasanya badan lumayan enteng. Sipp..


Jam 11.30 kami check out terus melipir makan siang di salah satu resto sebelah hotel. Rasanya biasa aja, nggak istimewa-istimewa amat. 



Sekitar jam 14.00 Mas Agus, driver yang kami sewa jemput menuju airport. Di perjalanan menuju airport, Mas Agus ngajak kami mampir ke Danau Kaolin. Wow Subhanallah baguuus banget. Warnanya hijau cerah kesukaan. Di sana kami cuma sebentar, mampir untuk foto-foto doang. Selain karena mepet mau pulang, juga karena udah mendung banget.






Then, here we are, waiting for our flight to CGK. Thanks a lot Belitong, such a wonderful islands. Semoga ada rejeki untuk kesini lagi sama keluarga suatu saat nanti. Aamiin...

Belitong Trip Day 2: Jalan-jalan Sore ke Pusat Kota

Sebelum liburan selanjutnya tiba, mari selesaikan dulu yang ini.. 

Sorenya, setelah istirahat dan bersih-bersih di hotel kami jalan-jalan ke pusat kota Belitong, masih pakai motor yang kami sewa dengan mengandalkan gps di hp. Jarak dari hotel ke pusat kota cukup dekat, nggak nyampe 20 menit. Biar pun deket, gue yang emang suka dongdong kalo jadi navigator tetep aja beberapa kali salah belok. Hadah hadah...

Tujuan pertama adalah sebuah rumah makan yang sekarang gue lupa namanya. Yang jelas rumah makan ini pernah diliput Wisata Kuliner dengan menu andalannya kepiting isi. Kata Pak Bondan, kepiting isinya maknyus. Boleh lah kita coba.

Lokasinya gampang dicari, di suatu komplek perumahan. Waktu kami kesana, rumah makannya sepi. Cuma kami doang pengunjungnya, mungkin karena bukan jamnya makan kali yaa. Selain kepiting isi, menu lain di sini adalah masakan rumahan. Untuk pelengkap makan, gue pilih tumis krecek. Rasanya enak. Kalo rasa kepitingnya, secara bentuk dia masih berbentuk kepiting kecil. Nah dagingnya dilepas dari cangkangnya, dicampur dengan bumbu-bumbu dan telur terus dimasukin lagi ke cangkangnya lalu digoreng. Enak, buat ngemil juga enak ini mah.


Kenyang makan kepiting, kami keliling kota. Cuma puter-puter aja di kotanya. Merhatiin kantor-kantor pemerintahan di Belitong dan nggak lupa nyari kantornya instansi Bapak IS. Sebelum kami ke Belitong, IS punya temen yang ditempatin di Belitong. Unfortunately, beberapa minggu sebelum kedatangan kami, dia dimutasi. Yaaah, padahal udah niat mau ketemuan dan main. 

Perjalanan balik ke hotel, kita nyari cemilan dulu. Sepanjang jalan banyaaak banget penjual martabak Bangka (yaeyalah!), namanya kalo nggak salah 'hoklopan'. Agak penasaran sih, gimana rasa martabak ini di daerah (dekat) asalnya. Tapi mengingat porsi martabak yang cukup besar kalo cuma dimakan berdua, nggak jadi deh nyobain hoklopan. Akhirnya saya tertarik beli kue pukis dan molen mini. FYI, selain hoklopan pedagang kaki lima yang banyak di situ adalah batagor. Daripada gue beli batagor, rasanya mendingan beli kue pukis dan molen mini yaaa.

Waktu beli aneka molen mini, saya perhatiin logat bicara Abangnya kok Banyumasan. Saya iseng nanya, awalnya dia bilang dari Purwokerto. Ya udah gue langsung sok ikrib bilang ortu gue dari Purbalingga. Eh si Abang Molen langsung berbinar dan ahirnya bilang kalo dia dari Purbalingga juga, dia awal ngaku dari Purwokerto karena lebih familiar. Selidik punya selidik, ternyata daerah rumahnya dekat dari rumah Mbah gue. Untuk ukuran pedagang kaki lima, si Abang termasuknya sering banget mudik ke Purbalingga. Doi juga baru nikah 4 bulan dan istrinya diboyong ke Belitong. Di akhir obrolan, dia bilang kalo awalnya dia nggak percaya saya orang Purbalingga karena logat gue yang sunda tulen. Hihihi. Dia juga bilang senang banget bisa ketemu sesama orang Purbalingga di Belitong, that was his 1st time. In the end, waktu gue buka kotak molennya di hotel, ternyata si Abang ngasih bonus tambahan yang jumlahnya lumayan. Ya ampuuun... *terharu*

Satu malam lagi di Belitong, besok kami harus pulang. Until next post, yaaa!

Thursday, July 24, 2014

Belitong Trip Day 2 : Island Hopping

Hari kedua di Belitong. Jadwal hari ini adalah seharian main air sambil island hopping. Harusnya sih jam 9 udah jalan, tapi karena kemarinnya capek banget kami bangun kesiangan. Jam 9 baru sarapan dan jam 10 baru jalan. -____-

Untuk transportasi hari ini kami pilih rental motor dari belitungtravel.com. Enak banget deh, on time banget. Sesuai janji, kami minta motornya dianter jam 8. Padahal kami baru bangun, orangnya udah ngehubungin via sms bilang kalo motornya udah ditaruh di basement dengan kunci menggantung. Dia juga cuma kasih tau nopol dan ciri-ciri motor tersebut. Nggak ketemu kami sama sekali.

ready for island hopping
siap berangkat!

Dari hotel kami menuju pantai Tanjung Kelayang dengan perjalanan sekitar 25 menit naik motor. Jalanannya enak mulus banget dan sepi. Walopun sepi gitu, di Belitong tingkat kriminalitasnya rendah. Katanya karena pulaunya yang kecil, jadi kalo mau berlaku jahat gampang banget ditangkepnya. Saking amannya, banyak motor yang diparkir di pinggir jalan dengan kunci tetap menggantung di motornya. Santai abis.

Di pantai Tanjung Kelayang, sesuai arahan dari belitungtravel.com kami harus ke suatu rumah makan (yang karena saking lamanya gue baru posting, gue lupa banget nama rumah makannya. maaf). Dari belakang rumah makan itu, kapal kami sudah menunggu. Rumah makan itu juga yang menyediakan makan siang kami di pulau nanti. Semuanya sudah termasuk paket yang kami pesan di belitungtravel.com. Recommended!

Dan petualangan pun dimulai!

Satu kapal yang seharusnya bisa diisi sampai 10 penumpang, cuma diisi kami berdua plus dua orang abang-abang (again, i can't recall their name) yang nanti bakal ngajarin kami snorkeling. Tiap penumpang juga dikasih safety vest dan udah disediakan alat untuk snorkeling nanti.


Kalo disuruh milih antara pegunungan atau pantai, gue akan pilih pegunungan. Tapi khusus Belitong ini yang dijual kan pantai-pantai dan pulau kecilnya. Emang bagus banget Subhanallah.. Pulau pertama yang kami lihat namanya Pulau Burung, dikasih nama Pulau Burung karena di sana ada batu besar yang berbentuk seperti kepala burung. Di pulau ini kapal nggak bisa menepi, cuma bisa berhenti sebentar dari jauh untuk foto-foto..
 


Pulau selanjutnya adalah Pulau Batu Berlayar. Batu besarnya banyaaaak banget dan lebih bagus dari batu-batu di Pantai Tanjung Tinggi. Kalau dilihat dari jauh, batu-batu besar ini emang terlihat lagi berlayar di tengah laut. Subhanallah.. Di pulau ini, kapal bisa menepi berhenti. Pasir pantainya putih dan halus banget. Sukaaa banget sama pulau ini.

Pulau Batu Berlayar








Pulau selanjutnya adalah pulau yang paling besar, pulau yang terkenal dengan mercusuarnya, namanya Pulau Lengkuas. Sama dengan tipikal pantai di Belitong Barat pada umumnya, di sini juga banyaaaak banget batu besarnya. Belum sah ke Pulau Lengkuas kalo nggak naik mercusuarnya. Untuk masuk mercusuar kami harus cuci kaki dan harus lepas alas kaki. Jadi nyeker aja naik mercusuarnya. Tiket masuknya, bayar seikhlasnya. Mercusuarnya ada 18 lantai, makin ke atas tangganya makin kecil dan makin curam. Mulai pengen nyerah sejak di lantai 4, tapi kok ya sayang banget udah masuk kalo nggak sampe puncak. Akhirnyaaaa gue berhasil naik sampai puncak, walopun tiap 2 atau 3 lantai istirahat berhenti minum dulu. Hahahah uzur.




Dari atas mercusuar pemandangannya subhanallah bagus banget. Tapi agak serem ya kalo liat ke bawah lutut rasanya lemes takut jatuh, mana cuma dipagerin pendek gitu. Hihi.






Capek dari mercusuar, kami ngaso-ngaso di tikar di bawah pohon. While kami istirahat, dua abang-abang pemandu di kapal bikinin makan siang buat kami. Awalnya saya kira di Pulau Lengkuas ini ada rumah makan juga. Ternyata tidak, yang ada hanya sebuah saung kecil berisi kayu bakar. Jadi, bahan makanan dan peralatannya dibawa dari rumah makan di Tanjung Kelayang tadi. Lalu dimasak di Pulau Lengkuas. Menu kali ini adalah ikan bakar, udang bakar, dan cah kangkung. Alhamdulillaah rasanya nikmaaaaat banget.

sambil nunggu masakan matang, mijetin kaki istri yang kecapean abis naik mercusuar


Abis makan kami ngaso-ngaso lagi. Rileks banget. Waktu itu cuacanya panas cerah banget, abis makan malah males kalo keliling pulau. Rasanya udah cukup liat dari mercusuar tadi. Oiya, waktu itu juga ada yang lagi foto prewed. Ya ampun kasian banget pasti sumuk banget tapi yakin pasti nanti hasilnya sweet banget. 




Puas santai di Pulau Lengkuas sekarang waktunya snorkeling. Kami naik kapal lagi, lalu sekitar berapa puluh meter dari pulau kapal berhenti. Ini pertama kalinya kami nyoba snorkeling. Asli gue takut banget, deg-degan. Mana ga bisa renang. Walopun udah diajarin sama pemandunya dan diyakinkan nggak akan tenggelam gue tetep takut. Akhirnya IS yang nyebur duluan. Kita berdua sama-sama nggak bisa renang pula, bedanya IS lebih tenang ngadepin air. Sementara gue takut setengah mati. Setelah IS nyebur, akhirnya gue turun perlahan-lahan. Astaga takuuuutt banget. Tangan gue nggak pernah lepas dari tangga kapal. Saking deg-degan dan takut, waktu nyoba liat ke bawah air yang ada airnya malah keminum karena gue panik. Akhirnya gue nyerah minta naik lagi ke kapal. Di air nggak ada 5 menit. Sementara IS asik-asikan snorkeling walaupun tangannya juga pegangan ke tangga kapal. Huahahaha payah kali kita.


Kelar snorkeling, kapal berlayar menuju Pulau Pasir. Nah, kalau ke Pulau Pasir sebaiknya memang menuju sore hari. Namanya Pulau Pasir karena memang cuma pasir doang. Kalo pagi sampai siang, pulau ini masih tertutup air laut. Menuju sore, air laut mulai surut lalu muncullah si Pulau Pasir ini. Waktu kami kesana, pulaunya belum terlalu besar tapi sudah mulai terlihat. Asik banget di sini, ombak kecilnya dari segala arah. Pasirnya jangan ditanya, bersih dan putih banget.

we have "happy tummy"

Pulau Pasir ini kecil banget, kalo lama-lama di sini juga ngapain mati gaya. Maka kami segera pindah ke Pulau Babi, pulau terakhir di kegiatan island hopping. Gue nggak tahu kenapa namanya Pulau Babi, waktu itu lupa nggak nanya juga. Pulau Babi lumayan luas, tapi nggak seluas Pulau Lengkuas. Nggak ada bangunan dan nggak ada penghuninya. Tipikalnya hampir sama, pulau dengan batu besar. Di pulau ini lumayan lama, karena pulaunya enak untuk santai dan foto-foto. Mana penasaran banget pengen dapet foto loncat yang bagus. Jadilah gue rela capek loncat-loncat karena IS susah dapet foto yang pas. Hahaha.




Oiya, sebaiknya kegiatan island hopping ini jangan sampai sore-sore banget. Kalo sore air laut surut kapal-kapal nggak berani berlayar karena takut nabrak karang. Jadi, kalo kalian island hopping pastikan atur waktunya dengan baik di setiap pulau ya. Setelah dari Pulau Babi, kami kembali ke Tanjung Kelayang. Sekitar jam 14.30 kami sudah sampai lagi di dermaga. Hihihi justru kecepetan kata abangnya. Yah Bang, emang dasarnya kita not really into beaches, jadi segitu cukup lah buat kita. 

Di rumah makan tempat kita berangkat sebenarnya disediakan kamar mandi untuk bersih-bersih abis basah-basahan island hopping, tapi kami memutuskan untuk langsung pulang ke hotel dan mandi di sana aja. Jadilah kita naik motor dengan baju basah dan karena panas terik banget plus angin yang kenceng selama naik motor, sampai di hotel baju kita udah kering. Nyahahaha.

Di hotel bersih-bersih leha-leha. Sorenya kita mau jalan-jalan ke pusat kota Belitong. Di post selanjutnya yaaa..

** all pictures are uploaded without any filter

Monday, June 23, 2014

Belitong Trip Day 1: Tanjung Tinggi Beach and Lunch

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam kami kembali lagi ke Belitong Barat menuju destinasi selanjutnya yaitu Pantai Tanjung Tinggi atau lebih dikenal dengan Pantai Laskar Pelangi. Di pantai ini juga kami baru makan siang menuju sore. Hehehe.


Sesampainya di Tanjung Tinggi, kami diantar menuju restoran D 02 untuk makan siang. Desain restorannya masih sangat sederhana, dilengkapi dengan banyak kursi plastik yang memanjang. Sepertinya restoran ini sering dipakai untuk makan para rombongan yang datang menggunakan bus. Menu yang ditawarkan aneka hidangan laut semacam ikan, cumi, udang yang kesemuanya dimasak dengan aneka bumbu. Silakan dipilih mau dibakar, dibumbu apa, digoreng, dll. Jangan lupa cicipi masakan khas Belitong kepala ikan yang dimasak dengan bumbu gangan. Masakan ini dijual perkilo sesuai dengan besarnya kepala ikan yang kita pilih. Err.. Gue lupa banget apa nama ikannya. -__-

Kami pesan ikan gangan, cumi bakar, plecing kangkung, dan kelapa muda. Semuanya baru dimasak setelah kami memilih ikan dan cuminya, sehingga memakan waktu cukup lama. Sambil menunggu masakan matang, kami tinggal ke pantai dulu untuk..... foto-foto. Oke, di sini kami foto buanyaaaak banget. Sebaiknya skip dulu ya fotonya. Nyahahaha!

Masakan pun matang. Kami takjub liat porsinya yang banyak banget. Oiya, dari masakan yang kami pilih tadi, oleh pemilik restoran sebagian sudah disisihkan untuk driver. Sehingga masakan yang disajikan cuma untuk kami berdua dan tetep masih banyak ajaaaa.


Rasa ikan gangannya enaaaak, seger banget kuahnya. Rasanya asem pedas seger. Walaupun terbuat dari kepala ikan, tetep dagingnya masih banyak kok. Dagingnya lembut banget ditambah sensasi nikmat ngebedah kepala ikan, sluuurp! Asli enak banget. Cumi bakarnya juga enak banget. Cuminya empuk masih fresh. Bumbunya pas, gak kemanisan. Enaaaak. Kangkungnya juga enak, bumbunya pas dan gak terlalu pedas. Alhamdulillaah enak semua dan yang tadinya udah underestimate gak bakal habis ternyata tandas sampe bersih sih sih. Huahahahaha laper apa doyan?

Setelah kenyang kami kembali pantai untuk foto-foto lagi. Yaaaay!





 Waktu kami di sini, cuacanya mendung. Jadi langitnya nggak biru bright, bahkan nggak silau sama sekali. Menurut Mas Agus, waktu yang tepat dateng ke Belitong adalah sekitar bulan April atau Mei. Pada bulan-bulan ini, pantai lagi bagus-bagusnya. Tenang dan berwarna turqois seperti kolam renang.














Sengaja ke Tanjung Tinggi sore hari supaya bisa lihat sunset. Sayangnya karena mendung, sunset yang kami dapat gak bagus. Tetep Alhamdulilaah dong, masih dikasih rejeki untuk liburan di Belitong. :)




Airnya jernih

Selepas sunset, kami beranjak pulang ke hotel. Hari ini super duper capeeeeek, tapi super duper seneng juga. Besok bakal main air seharian untuk island hopping! See you!


Instagram @tiariph