temen2 semua pasti tau banget hal apa yang lagi booming di negara kita? kalo saya sebut satu kata, GAYUS. apa yang ada di pikiran kalian?
"koruptor!"
"pegawai pajak!"
"alumni STAN!"
"perutnya tambun, seperti namanya!"
berbagai opini akan mencuat dari setiap pikiran, begitu juga saya.
sedih rasanya ketika berita itu terkuak. bukan, saya bukan sedih karena kasus Gayus terbongkar. tapi saya sedih dengan efeknya. efeknya begitu besar, saya pun terkena imbasnya.
kini semua orang tau, Gayus Tambunan adalah seorang pegawai pajak di bagian pengadilan pajak, golongan 3A, dan juga alumni STAN. terlepas dari fakta2 lainnya seperti asal daerah, dsb. emang bagus sih, kasus korupsi terkuak. tapi tolong ya, jangan di generalisasi bahwa semua pegawai pajak dan alumni STAN itu sama. menyedihkan sekali jika semua orang berpikiran seperti itu. sempit banget deh pikiran lo! heheheheh..
saya bukan alumni STAN kok, bukan juga pegawai pajak atau departemen keuangan. tapi saya begitu lekat dengan lingkungan itu. saya punya banyak teman atau saudara yang berkecimpung di sana. dan saya tau mereka, mereka bukan GT (ya iya lah!) dan insya Allah tidak akan seperti GT.
ada imbas lain yang kadang sedikit mengusik saya. mungkin ini bersifat pribadi, tapi saya yakin bukan saya aja yang merasa seperti itu. saya yakin, orang2 seperti saya, yang punya pasangan alumni STAN dan bekerja di DJP pasti merasakan hal yang sama. :)
nggak enak yah denger omongan orang2? mau nggak didengerin, tapi kedengeran. susah juga yaa.. saya cuma berdoa, semoga pasangan saya, teman, dan saudara saya nggak seperti itu.
kadang kesel juga sih kalo ada orang yang udah mulai "mancing". mau dilawan, tapi buat apa? anggap bercanda aja lah yaa... pasti ngerti kan maksud saya?
semenjak kasus Gayus mencuat, kalo ada yang nanya saya, misalnya gini
" cowok lo udah lulus ya? kerja dimana skarang?"
haduhhh, kadang males jawabnya deh.. pasti responnya ga enak.
"Anak Buah Gayus dong!"
"Enak dong, bisa kayak Gayus!"
"Waaahh, calon banyak duit nih! Pajaaaaak!"
dan berbagai respon lainnya. tau sih, mungkin mereka2 itu cuma bercanda, tapi kalo mereka ada di posisi seperti saya, respon seperti itu pasti jadi nggak enak!!! *hoho, jangan emosi*
jadi, buat teman2, atau siapa pun yang baca posting ini, mari kita renungi sama2 dan jangan menganggap kalo semua pegawai pajak dan alumni STAN itu sama.. okeh2?
oh iya, ada yang menggelitik, saya beberapa kali ditanya oleh beberapa teman,
"ada temennya si irwan yang masih jomblo gak? anak STAN..."
jadi bingung, katanya nyela, tapi mau juga.. hahahahaha...
hmm, buat yang masih punya hati, pasti ga setuju deh sama tulisan di link di bawah ini.. monggo dibaca.. dan tolong berpikir jernih! baca sama komen2nya deh, ngakak abis!
http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/28/sekolahnya-tukang-akalin-nomor-stan
dan saya setuju sama tulisan ini,
http://curhatcintacolongan.wordpress.com/2010/04/10/curhat-seorang-istri-pegawai-pajak/
posting ini semata2 cuma curhat yah, ga ada niat untuk dukung pihak manapun. keadilan emang harus ditegakkan, tapi dengan pola pikir yang positif! ^^
"koruptor!"
"pegawai pajak!"
"alumni STAN!"
"perutnya tambun, seperti namanya!"
berbagai opini akan mencuat dari setiap pikiran, begitu juga saya.
sedih rasanya ketika berita itu terkuak. bukan, saya bukan sedih karena kasus Gayus terbongkar. tapi saya sedih dengan efeknya. efeknya begitu besar, saya pun terkena imbasnya.
kini semua orang tau, Gayus Tambunan adalah seorang pegawai pajak di bagian pengadilan pajak, golongan 3A, dan juga alumni STAN. terlepas dari fakta2 lainnya seperti asal daerah, dsb. emang bagus sih, kasus korupsi terkuak. tapi tolong ya, jangan di generalisasi bahwa semua pegawai pajak dan alumni STAN itu sama. menyedihkan sekali jika semua orang berpikiran seperti itu. sempit banget deh pikiran lo! heheheheh..
saya bukan alumni STAN kok, bukan juga pegawai pajak atau departemen keuangan. tapi saya begitu lekat dengan lingkungan itu. saya punya banyak teman atau saudara yang berkecimpung di sana. dan saya tau mereka, mereka bukan GT (ya iya lah!) dan insya Allah tidak akan seperti GT.
ada imbas lain yang kadang sedikit mengusik saya. mungkin ini bersifat pribadi, tapi saya yakin bukan saya aja yang merasa seperti itu. saya yakin, orang2 seperti saya, yang punya pasangan alumni STAN dan bekerja di DJP pasti merasakan hal yang sama. :)
nggak enak yah denger omongan orang2? mau nggak didengerin, tapi kedengeran. susah juga yaa.. saya cuma berdoa, semoga pasangan saya, teman, dan saudara saya nggak seperti itu.
kadang kesel juga sih kalo ada orang yang udah mulai "mancing". mau dilawan, tapi buat apa? anggap bercanda aja lah yaa... pasti ngerti kan maksud saya?
semenjak kasus Gayus mencuat, kalo ada yang nanya saya, misalnya gini
" cowok lo udah lulus ya? kerja dimana skarang?"
haduhhh, kadang males jawabnya deh.. pasti responnya ga enak.
"Anak Buah Gayus dong!"
"Enak dong, bisa kayak Gayus!"
"Waaahh, calon banyak duit nih! Pajaaaaak!"
dan berbagai respon lainnya. tau sih, mungkin mereka2 itu cuma bercanda, tapi kalo mereka ada di posisi seperti saya, respon seperti itu pasti jadi nggak enak!!! *hoho, jangan emosi*
jadi, buat teman2, atau siapa pun yang baca posting ini, mari kita renungi sama2 dan jangan menganggap kalo semua pegawai pajak dan alumni STAN itu sama.. okeh2?
oh iya, ada yang menggelitik, saya beberapa kali ditanya oleh beberapa teman,
"ada temennya si irwan yang masih jomblo gak? anak STAN..."
jadi bingung, katanya nyela, tapi mau juga.. hahahahaha...
hmm, buat yang masih punya hati, pasti ga setuju deh sama tulisan di link di bawah ini.. monggo dibaca.. dan tolong berpikir jernih! baca sama komen2nya deh, ngakak abis!
http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/28/sekolahnya-tukang-akalin-nomor-stan
dan saya setuju sama tulisan ini,
http://curhatcintacolongan.wordpress.com/2010/04/10/curhat-seorang-istri-pegawai-pajak/
posting ini semata2 cuma curhat yah, ga ada niat untuk dukung pihak manapun. keadilan emang harus ditegakkan, tapi dengan pola pikir yang positif! ^^
hahaha...becanda atuh tiari...y, mdh2an tdk ada generasi penerus gayus lg...amin.
ReplyDelete